Minum dari Sungai Siak? Yuk Kenalan sama PT PP Tirta Madani

Pengkaji: 

  • Syifa Putri Aimar

Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pekanbaru yang dikelola PT PP Tirta Madani merupakan salah satu investasi strategis nasional dalam sektor air minum yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Pekanbaru. PT PP Tirta Madani sendiri merupakan bagian dari PT PP Infrastruktur, anak usaha PT PP (Persero) Tbk yang bergerak di bidang pengembangan proyek-proyek infrastruktur. Proyek ini mengolah air baku yang bersumber dari Sungai Siak dengan kapasitas produksi mencapai 750 liter per detik dan dibangun dalam rentang waktu konstruksi 2021–2027. Melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), proyek ini berjalan dengan serangkaian pengukuran dampak lingkungan serta pemenuhan standar baku mutu agar tetap menjaga kelestarian sungai dan keberlanjutan ekosistem.

Dalam implementasinya, Tirta Siak sebagai BUMD air minum Kota Pekanbaru bekerja sama dan memperoleh dukungan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), sebuah BUMN di bawah Kementerian Keuangan yang berfungsi menyediakan pembiayaan proyek infrastruktur. Melalui SMI, proyek ini mendapatkan dukungan pemerintah berupa Viability Gap Fund (VGF), yaitu kontribusi langsung pemerintah untuk menutupi ketidak layakan finansial proyek. Hal ini penting karena secara perhitungan finansial, biaya produksi air bersih yang dihasilkan tidak lebih rendah dari batas atas tarif yang dapat dibebankan kepada masyarakat. Tanpa VGF, harga jual air dari PT PP Tirta Madani ke PT Tirta Siak akan terlalu tinggi dan dapat membebani konsumen. Dengan adanya dukungan ini, tarif dapat ditekan agar tetap terjangkau, sementara proyek tetap layak secara bisnis.

Dari sisi pendanaan, proyek SPAM Pekanbaru didukung oleh dua sumber utama, yaitu ekuitas dan pembiayaan dari lembaga keuangan seperti SMI serta Indonesia Infrastructure Finance (IIF). IIF memberikan pembiayaan tanpa agunan karena tingkat kepercayaan perbankan terhadap proyek air minum jangka panjang cenderung rendah mengingat masa pengembalian modal yang panjang. Dengan nilai proyek diperkirakan mencapai sekitar Rp 500 miliar (berdasarkan informasi proyek Tirta Siak yang tersedia secara publik), keberadaan lembaga seperti SMI dan IIF menjadi faktor krusial yang memastikan proyek tetap berjalan stabil dan tidak terganggu risiko keuangan awal.

Sebagai operator, PT PP Tirta Madani tidak menjual air minum dalam bentuk kemasan, melainkan dalam bentuk air siap minum yang didistribusikan melalui pipa utama (meter induk) kepada PDAM, seperti PT Tirta Siak. PDAM kemudian mendistribusikannya kembali kepada pelanggan rumah tangga, industri, dan komersial. Kualitas air harus memenuhi standar Permenkes No. 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Oleh karena itu, sistem pengolahan air mencakup berbagai tahap, mulai dari pengambilan air baku, proses penyaringan, pengendapan, penambahan zat kimia tertentu, hingga pengujian kualitas air sebelum didistribusikan untuk memastikan air yang berasal dari Sungai Siak aman dan layak konsumsi.

Membangun kepercayaan masyarakat untuk mau mengonsumsi air perpipaan yang bersumber dari Sungai Siak merupakan tantangan tersendiri, mengingat sungai ini kerap dikaitkan dengan tingkat pencemarannya yang tinggi. Untuk mengatasi persepsi negatif tersebut, perusahaan menerapkan strategi komunikasi publik yang transparan, seperti menyediakan laporan kualitas air secara berkala, melakukan open house bagi masyarakat untuk melihat langsung proses pengolahan air, serta mengadakan edukasi publik mengenai standar baku mutu air minum. Selain itu, kerja sama dengan akademisi, laboratorium independen, dan lembaga kesehatan dapat menambah legitimasi dalam memastikan bahwa air yang didistribusikan telah melalui uji standar dan aman dikonsumsi.

Dari perspektif ekonomi, proyek SPAM ini memiliki nilai strategis yang signifikan bagi Kota Pekanbaru. Ketersediaan air bersih yang memadai dapat meningkatkan produktivitas masyarakat, mendukung pertumbuhan UMKM, industri jasa, hingga sektor properti dan perhotelan. Banyak sektor ekonomi bergantung pada ketersediaan air bersih dalam jumlah stabil, sehingga pembangunan SPAM modern seperti ini dapat menciptakan multiplier effect yang besar. Pertumbuhan ekonomi lokal akan meningkat seiring meningkatnya kepercayaan investor terhadap ketersediaan infrastruktur dasar yang memadai.

Secara bisnis juga proyek ini mengusung model jangka panjang dengan risiko tinggi, sehingga keberadaan KPBU dan VGF sangat penting untuk meningkatkan kelayakan finansial. SPAM termasuk kategori infrastruktur sosial-ekonomi yang menghasilkan pendapatan melalui pembayaran tarif air dari PDAM. Kepastian pembeli menjadi faktor mitigasi risiko yang signifikan. Namun, biaya operasional sangat dipengaruhi oleh kualitas air baku sehingga semakin tinggi tingkat pencemaran di Sungai Siak, maka semakin besar juga biaya kimia, energi, dan maintenance yang dibutuhkan. Hal ini menjadikan upaya untuk menjaga kualitas sungai bukan hanya persoalan lingkungan tetapi juga kepentingan bisnis untuk menekan biaya jangka panjang agar tarif tetap kompetitif.

Secara keseluruhan, proyek SPAM yang dijalankan oleh PT PP Tirta Madani merupakan contoh bagaimana sinergi antara pemerintah dan swasta mampu menghadirkan layanan publik yang vital dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan keberlanjutan bisnis. Dengan dukungan pemerintah, pembiayaan kelembagaan, dan upaya membangun kepercayaan publik, proyek ini diharapkan menjadi salah satu pilar utama peningkatan kualitas hidup masyarakat dan penguatan struktur ekonomi Kota Pekanbaru.


Komentar