Pengkaji:
- Ribi Maryani
- Suci Dwi Maharani
Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya dan ragam wisata yang luar biasa. Keanekaragaman budaya dan wisata yang dimiliki Indonesia menjadikan negara ini sebagai negara yang memiliki ciri khasnya sendiri dibandingkan negara lain, dan menjadikan Indonesia sebagai negara multikultural, multietnik, dan multiagama. Indonesia juga sering dijuluki sebagai surga dunia yang memiliki banyak keanekaragaman wisata yang begitu indah dan setiap daerahnya memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, kebudayaan tersebut kemudian menjadi lambang dan ciri khas dari daerahnya masing-masing, hingga banyak wisatawan yang mengagumi keanekaragaman budaya dan wisata di Indonesia.
Di antara banyaknya ragam budaya di Indonesia, salah satunya Kebudayaan yang terus berkembang hingga sekarang yakni Kebudayaan Melayu Riau. Kebudayaan Melayu Riau merupakan salah satu bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, di samping budaya daerah lainnya. Salah satu tradisi yang ikut menyuburkan kebudayaan nasional Indonesia yang berasal dari provinsi Riau adalah Pacu Jalur yang hingga saat ini dilestarikan dan dilindungi oleh masyarakat Rantau Kuantan.
Tradisi Pacu jalur merupakan salah satu bentuk tradisi yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya yang sangat tinggi. Tradisi Pacu jalur telah berlangsung selama berabad-abad dan terus dilestarikan. Pacu Jalur telah menjadi simbol identitas budaya masyarakat setempat yang mengakar dalam kehidupan sosial, adat istiadat, serta kebanggaan daerah. Tradisi Pacu jalur yang diadakan sekali setahun ini awalnya dijadikan sebagai acara memperingati hari-hari besar umat Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Seiring perkembangan zaman, Pacu Jalur akhirnya diadakan untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pacu Jalur diadakan sekitar bulan Agustus.
Pacu Jalur saat ini menjadi sorotan banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara, hal ini terjadi setelah Pacu Jalur beredar di media sosial berkat tren “Aura Farming” yang digunakan untuk menggambarkan daya tarik para pendayung. Fenomena viral nya Pacu Jalur ini tak lepas dari peran seorang anak sekolah dasar bernama Rayyan A. Dikha, yang aksinya menari di ujung perahu (Togak Luan) mencuri perhatian setelah di upload ke media sosial. Tarian yang dibawakan oleh Dikha saat festival Pacu Jalur tahun lalu menjadi sebuah tren global dan bahkan mendapat julukan “Aura Farming”. Berkat aksinya ini, Dikha kemudian dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau dan menerima beasiswa sebesar Rp20 juta.
Kontribusi Festival Pacu Jalur terhadap Pertumbuhan Perokonomian Lokal
Dibalik Popularitas festival Pacu Jalur yang mulai mendunia, tersimpan perputaran ekonomi lokal yang begitu besar. Keberadaan festival ini menjadi momentum emas bagi pelaku usaha lokal Riau untuk memperoleh penghasilan tambahan. Festival yang diadakan selama lima hari ini mampu memberikan aktivitas ekonomi untuk masyarakat di wilayah Desa Seberang Taluk Kuantan.
Berbagai sektor usaha masyarakat mengalami pertumbuhan yang pesat, mulai dari perdagangan makanan dan minuman tradisional, penjualan suvenir dan kerajinan tangan lokal, hingga penyediaan jasa penginapan dan transportasi. Dinas Pariwisata Riau melaporkan, pada Festival Pacu Jalur 2023 tercatat lebih dari 1,7 juta pengunjung hadir, dengan perputaran uang mencapai Rp90,9 miliar dalam waktu kurang dari satu minggu. Keberhasilan Pacu Jalur juga dibuktikan dengan kehadiran Menteri Pariwisata pada tahun 2024 yang secara langsung membuka acara perlombaan. Festival Pacu Jalur tahun ini akan dilaksanakan tanggal 20 - 24 Agustus 2025 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, yang diprediksi akan menampilkan jumlah pengunjung. Pemprov Riau memperkirakan akan ada 1,5 juta penonton, termasuk 100 ribu penonton online dari berbagai daerah dan bahkan luar negeri.
Menurut ketua umum Pacu Jalur 2025, Werry Ramadhana Putera, memprediksi bahwa perputaran uang selama pelaksanaan Pacu Jalur di Tepian Narosa pada tahun 2025 bisa mencapai Rp75 miliar. Angka ini berdasarkan estimasi jumlah penonton dan rata-rata pengeluaran mereka selama acara berlangsung. Sektor-sektor yang diproyeksi akan mengalami permintaan dan keuntungan tidak lain adalah sektor akomodasi, transportasi lokal, kuliner tradisional, hingga penjualan cenderamata.
Selain itu, Gubernur Riau Abdul Wahid memperkirakan bahwa dengan 1,5 juta pengunjung yang rata-rata membelanjakan Rp50.000, maka uang perputaran dapat mencapai Rp75 miliar. Bahkan menurut Bupati Kuansing Suhardiman Amby, jika jumlah penonton menembus 1 juta orang dengan pengeluaran Rp100.000 per orang, maka perputaran uang bisa mencapai Rp200 miliar dalam lima hari. Meski begitu, akses gratis tetap tersedia di beberapa area untuk masyarakat umum. Manfaat perputaran ekonomi dari Pacu jalur tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, namun juga dirasakan oleh pemerintah daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mengalami peningkatan.
Kontribusi Festival Pacu Jalur terhadap Pariwisata Riau
Festival Pacu Jalur yang berhasil menyita perhatian luas masyarakat Indonesia maupun internasional, akan mampu memberikan pengaruh yang signifikan bagi perkembangan sektor pariwisata Indonesia, khususnya di Provinsi Riau sendiri. Pacu Jalur tidak hanya dikenal di wilayah Provinsi Riau saja, tetapi juga telah dikenal secara nasional bahkan internasional.
Momentum ini menjadi bukti bahwa Pacu Jalur tidak lagi sekedar perayaan lokal namun menjelma menjadi ajang budaya yang memiliki daya tarik nasional. Daya tarik yang dimiliki festival Pacu Jalur tidak hanya terletak pada jalur perahu cepat di Sungai Kuantan, tetapi juga pada kekayaan unsur seni yang menyertainya, seperti tarian tradisional yang dibawakan di ujung perahu. Seni tari ini, yang semula hanya dikenal oleh masyarakat setempat, kini mulai dikenal masyarakat secara lebih luas sebagai bagian integral dari warisan budaya Melayu Riau. Popularitas yang meningkat ini membuka peluang baru bagi promosi budaya Riau di tingkat nasional, bahkan internasional, sekaligus memperkuat citra Pacu Jalur sebagai salah satu festival budaya terbaik di Indonesia.
Festival tahun 2025 juga mencatat rekor dengan keikutsertaan 228 perahu jalur, yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 225 perahu. Rekor ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat dalam melestarikan budaya dan memperkuat identitas daerah. Selain itu, pembukaan festival tahun ini dihadiri oleh beberapa tokoh-tokoh penting Indonesia, seperti Wakil Presiden Indonesia yaitu Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kebudayaan, Menteri Pariwisata, Kepala Komunikasi Kepresidenan, hingga 16 duta besar negara sahabat. Kehadiran mereka menandakan pentingnya Pacu Jalur sebagai event berskala internasional.
Strategi memperkenalkan Pacu Jalur Sebagai Objek Pemulihan Ekonomi Berbasis Budaya
Pacu Jalur yang berhasil menarik perhatian dunia merupakan sebuah momen yang bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke negara-negara luar dan mampu meningkatkan perekonomian Riau dengan pemulihan ekonomi berbasis budaya. Pacu jalur juga mampu menjadi branding globalnya Riau jika bisa dikelola dengan baik. Saat inilah pentingnya peran pemerintah khususnya Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk memanfaatkan momen Pacu Jalur ini untuk memperkenalkan budaya lokal Indonesia ke dunia.
Werry Ramadhana Putera selaku ketua umum Pacu Jalur 2025 mengatakan ada dua hal utama yang perlu dibenahi untuk memaksimalkan festival Pacu Jalur tahun 2025. Pertama, infrastruktur arena Tepian Narosa, menurutnya kapasitas tribun Tangga Batu di Tepian Narosa tidak lagi mampu menampung penonton yang semakin lama kian meningkat. Sayangnya penataan sungai menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai.
Kedua, penataan fasilitas pendukung yang diperlukan, keberadaan fasilitas yang memadai dan sangat penting dalam pengembangan daya tarik wisata. Fasilitas yang tidak memadai akan memberikan ketidaknyamanan bagi pihak pengunjung. Untuk itu diperlukan pengaturan fasilitas yang lengkap seperti keamanan, penginapan, toilet umum, area perdagangan, parkir kendaraan, dan MCK bagi penonton.
Untuk itu, pemerintah memegang peran penting dan diharapkan dapat mengambil langkah konkret untuk segera memperbaiki dan melakukan peningkatan infrastruktur arena Tepian Narosa dan pengaturan fasilitas pendukung bagi pengunjung. Perbaikan ini tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pengunjung, namun juga sebuah strategi investasi untuk memaksimalkan potensi Pacu Jalur sebagai festival budaya internasional berskala. Dengan pengelolaan yang baik, Pacu Jalur tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Riau, tetapi juga mampu menjadi sarana promosi budaya Indonesia ke dunia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis budaya secara berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Cakaplah.com. (2025, 23 Agustus). Wapres, Menteri Kabinet, dan 16 Duta Besar bakal hadir di Festival Pacu Jalur Kuansing. Cakaplah. https://www.cakaplah.com/berita/baca/126564/2025/08/15/wapres-menteri-kabinet-dan-16-duta-besar-bakal-hadir-di-festival-pacu-jalur-kuansing#sthash.Af0eH7xD.dpbs
Choirunnisa, IC, & Karmilah, M. (2022). Strategi Pengembangan Pariwisata Budaya. Jurnal Kajian Ruang, 2(1), 89-109.
Febryan, D., Yahya, M., Linadri, FA, Saputri, F., Syafrini, D., & Mardhiah, D. (2025). Tradisi Pacu Jalur Terhadap Perekonomian dan Pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi. Empiris Sosial, 2(1), 62-70.
RiauKepri.com. (2025, 8 Juli). Pacu Jalur mendunia, lima hari putaran uang bisa lebih Rp75 miliar. Riau Kepri. https://www.riaukepri.com/2025/07/08/pacu-jalur-mendunia-lima-hari-putaran-uang-bisa-lebih-rp75-miliar/
RiauPos. (2025, 23 Agustus). Selama Pacu Jalur, diperkirakan Rp200 miliar uang berputar. Riau Pos. https://riaupos.jawapos.com/kuansing/2256444932/selama-pacu-jalur-diperkirakan-rp200-m-uang-berputar
Saputro, EG (2025, 7 Juli). Viral Pacu Jalur dan aura pertanian: Momentum budaya penggerak ekonomi Kuantan Singingi. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/saputroeko/686bdf50ed641511c7362fd2/viral-pacu-jalur-dan-aura-farming-momentum-budaya-penggerak-ekonomi-kuantan-singingi
Tiara, D., & Nst, FRA (2025). Strategi Pengembangan Pariwisata Pacu Jalur Di Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial (JEIS), 4(01).
Universitas Siberia Asia. (2025, 16 Juli). Pacu Jalur, Tradisi Balap Perahu Riau yang Viral Berkat “Aura Farming”. Unisia.ac.id. https://unsia.ac.id/pacu-jalur-tradisi-balap-perahu-riau-yang-viral-berkat-aura-farming/
Komentar
Posting Komentar