Pengkaji:
- Yuri Marisa
- Tias Ayu Kartika
Argentina akhirnya kembali surplus anggaran pada akhir 2024, pencapaian ini terakhir kali dirasakan negara ini sejak 14 tahun lalu. Dalam laporan resmi pemerintah, surplus anggaran tersebut mencapai 1,76 triliun peso, atau setara dengan 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Prestasi ini diraih berkat kebijakan penghematan besar-besaran yang diterapkan oleh Presiden Javier Milei.
Javier Milei, seorang ekonom ulung, penyanyi rock, dan pembela pasar bebas, dilantik sebagai presiden Argentina. Dia berkampanye dengan gergaji mesin di tangan, menjanjikan pemotongan besar-besaran pemerintah, anggaran berimbang, mengeluarkan pemerintah dari perekonomian, dan mengakhiri salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia.
Sejak dilantik pada Desember 2023, Milei melakukan serangkaian reformasi ekonomi yang bertujuan untuk menurunkan inflasi yang hampir memuncak. Langkah ini menuai beragam reaksi, tetapi data terbaru menunjukkan keberhasilannya dalam mengembalikan stabilitas fiskal negara.
Dilaporkan oleh Badan Statistik dan Sensus Nasional (INDEC) bahwa sepanjang tahun 2024 Argentina mencatat inflasi hingga sebesar 117,5%. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka tersebut mengalami penurunan secara signifikan, dimana pada tahun 2023 tercatat bahwa Argentina mengalami inflasi hingga 211,4%. Penurunan ini terjadi setelah satu tahun penerapan program kebijakan fiskal ketat oleh presiden Argentina yaitu Javier Milei.
INDEC mengaitkan variasi harga di 2024 dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi tarif layanan publik dan transportasi. Kebijakan ini terutama mempengaruhi perumahan dan layanan dasar, seperti air, listrik, gas, dan bahan bakar, yang secara kolektif melonjak sebesar 248,2%.
Pemerintahan Milei telah mengambil langkah-langkah seperti menghentikan penerbitan uang dan menerapkan pemotongan pengeluaran publik yang signifikan. Meskipun pengurangan penerbitan uang berkontribusi pada penurunan inflasi dibandingkan 2023, namun biaya yang meningkat untuk layanan perumahan dan transportasi menjaga tingkat harga secara keseluruhan tetap tinggi.
Penyebab Melonjaknya Inflasi Argentina
Pada tahun 2023, inflasi Argentina tembus hingga 211,4% dan merupakan yang tertinggi dalam Sejarah negara Tango tersebut sejak tahun 1991 serta yang tertinggi di dunia pada tahun 2023. Lantas apa yang menyebabkan Argentina mengalami hiperinflasi?
Pada umum nya suatu negara mengalami inflasi atau bahkan hiperinflasi dipicu oleh utang negara yang terlalu berlebihan, dan hal tersebut lah yang dialami oleh Argentina. Pada 2022 utang Argentina tercatat cukup tinggi yakni di kisaran 85% bahkan lebih tinggi dibandingkan 2021 yang berada di angka 80,6%. Selain itu tingkat suku bunga Argentina tergolong cukup tinggi bahkan sempat menyentuh 130% pada akhir 2023 lalu. Langkah kebijakan pengetatan moneter yang agresif diambil bank sentral, seiring dengan kesulitan yang dihadapi pemerintah Argentina dalam mengatasi inflasi.
Terjadinya defisit pada anggaran pemerintah Argentina sebesar 2,4% PDB pada 2022, serta melebarnya defisit neraca transaksi berjalan hingga US$ 6,1 miliar juga turut mendukung terjadinya inflasi besar-besaran di negeri raksasa sepak bola tersebut. Situasi eksternal seperti invasi Rusia ke Ukraina juga turut mempengaruhi tingkat inflasi yang tinggi di Argentina, dan yang paling nyata adalah pengaruhnya terhadap harga minyak. Selain itu, musim kemarau yang panjang membuat pertanian dan perkebunan terhambat dan menyebabkan tumbangnya perekonomian.
Dampak yang Dirasakan Oleh Masyarakat Argentina
Dampak yang dirasakan oleh masyarakat akibat hiperinflasi sangatlah memprihatinkan, salah seorang kontraktor dari Argentina mengaku bahwa harga barang pokok seperti sembako naik hingga hampir mencapai dua kali lipat dalam kurun waktu hanya seminggu. Beliau juga mengatakan bahwa di minggu selanjutnya belum tentu ia mampu membeli barang yang sama seperti minggu sebelum nya karena lonjakan harga yang sangat meroket, dan tentu nya dampak yang Ia rasakan juga dirasakan secara nasional.
Dengan angka inflasi yang menyentuh hingga 3 digit, tentu nya sangat membuat masyarakat domestik menderita, dilaporkan bahwa pada 2024 4 dari 10 masyarakat Argentina hidup dibawah garis kemiskinan, sehingga tidak sedikit masyarakat yang mengais sampah untuk bertahan hidup. Selain itu juga, banyak masyarakat Argentina yang mengurus pindah kewarganegaraan dengan tujuan untuk mendapatkan kehidupan yang layak untuk anak dan cucu nya kelak. Kesenjangan ekonomi dan sosial antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya juga sangat kontras dirasakan.
Menumpuknya utang Argentina serta pencetakan mata uang peso oleh Bank sentral secara terus-menerus untuk menutupi kurangnya anggaran ditengah melemahnya kurs mata uang peso, menyebabkan masyarakat Argentina melakukan perdagangan ilegal untuk mendapatkan lebih banyak mata uang dolar. Hal ini juga dipicu oleh ketidakpercayaan masyarakat terhadap mata uang peso, dan ditambah lagi dengan adanya kebijakan devaluasi terhadap mata uang negara tersebut.
Respon dan Upaya yang Dilakukan Untuk Menurunkan Tingkat Inflasi
Turunnya angka inflasi di kuartal ke-III 2024 merupakan bentuk wujud janji Javier Milei ketika terpilih menjadi presiden. Sejak menjabat, Presiden Milei memprioritaskan penurunan inflasi dan pencapaian keseimbangan fiskal. Turunnya inflasi sebesar 93,6 poin tentunya merupakan sebuah prestasi bagi Argentina dan Milei. Dan Langkah yang diambil Milei merupakan sebuah pelajaran dalam mengalahkan inflasi.
Kebijakan Javier Milei memangkas anggaran belanja negara hingga menghasilkan surplus anggaran pertama Argentina dalam lebih dari satu dekade pada tahun 2024. Langkah-langkah pemangkasan termasuk pemecatan sekitar lebih dari 5.000 pegawai negeri sipil dan penghapusan 380.000 regulasi yang dinilai memberatkan perekonomian dan efisiensi di berbagai sektor pemerintahan. Jumlah kementerian juga dikurangi dari 21 menjadi 9 untuk menekan pengeluaran. Akibat dari kebijakan ini Milei berhasil menurunkan belanja pemerintah hingga 28%.
Meskipun kontroversial, langkah ini mulai menunjukkan hasil nyata pada kuartal ke-II 2024. Inflasi perlahan turun, dan pengeluaran negara berhasil ditekan hingga mencapai titik yang sejalan dengan pendapatan negara dan menyeimbangkan anggaran. Dengan belanja pemerintah yang lebih sedikit, Bank Sentral tidak perlu mencetak jutaan peso Argentina untuk membiayai pemerintah. Dan dengan berkurangnya uang di pasar, harga pun turun.
Selain pemangkasan anggaran, pemerintah di bawah kepemimpinan Milei melakukan reformasi struktural di berbagai sektor. Salah satunya adalah pembukaan sektor minyak dan gas untuk investasi asing. Kebijakan ini diambil dengan tujuan meningkatkan pendapatan negara tanpa perlu menaikkan pajak. Reformasi ini tidak hanya berdampak pada anggaran negara tetapi juga memengaruhi persepsi investor terhadap Argentina, yang mulai melihat negara ini sebagai destinasi investasi yang lebih stabil.
Pada 2023 Bank sentral Argentina meningkatkan suku bunga hingga 130%, ketika Milei mulai menjabat Ia melakukan penurunan suku bunga untuk mengurangi pembayaran bunga dari neraca Bank Sentral yang merupakan syarat utama untuk pencabutan kontrol mata uang dan modal. Kemudian, seiring dengan melambatnya inflasi, bank sentral menurunkan suku bunga acuan menjadi 35% dari 40%.
Dari kebijakan dan langkah-langkah yang diambil Milei membawa inflasi Argentina pada sepanjang tahun 2024 turun menjadi 117,8% yang mana sebelumnya sempat memuncak pada April 2024 yaitu hampir menyentuh angka 300%.
Menurut laporan resmi Kementerian Ekonomi Argentina, surplus anggaran mencapai 1,76 triliun peso, setara dengan 0,3% dari PDB. Sementara itu, neraca fiskal primer menunjukkan surplus sebesar 10,41 triliun peso atau 1,8% dari PDB. Surplus ini menjadi pencapaian besar bagi negara yang selama lebih dari satu dekade berkutat dengan defisit anggaran. Hal ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga pengeluaran di bawah pendapatan negara, sebuah perubahan signifikan dari kebijakan fiskal sebelumnya yang cenderung boros.
Namun, pada bulan Desember 2024, tercatat defisit anggaran sebesar 1,3 triliun peso. Menteri Ekonomi Luis Caputo menjelaskan bahwa defisit ini lebih disebabkan oleh faktor musiman, mengingat Desember adalah periode dengan pengeluaran pemerintah yang tinggi.
Kebijakan penghematan Milei mendapatkan reaksi beragam dari masyarakat Argentina. Sebagian memuji langkah ini sebagai langkah berani yang berhasil membawa perubahan signifikan, sementara yang lain mengkritik dampak sosial dari pemangkasan anggaran, terutama dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Meski demikian, data menunjukkan bahwa reformasi ini telah menciptakan fondasi yang lebih stabil bagi perekonomian Argentina. Dengan inflasi yang mulai menurun dan kepercayaan investor yang meningkat, banyak yang berharap bahwa negara ini dapat mengakhiri siklus krisis berkepanjangan.
Apa yang kita lihat di Argentina adalah sebuah pengingat yang kuat mengenai bagaimana pengeluaran dan peraturan pemerintah yang tidak terkendali dapat membuat salah satu negara paling makmur di dunia mengalami kehancuran – dan betapa solusi kebijakan yang baik dan berbasis kebebasan adalah satu-satunya cara untuk membangun kembali negara tersebut.
Referensi
Miftahudin, Husen. (2025, 15 Januari). Meski Turun, Tingkat Inflasi di Argentina Capai 117,8% selama 2024. Diakses pada 10 Januari 2025 dari https://www.metrotvnews.com/read/bzGCRv9M-meski-turun-tingkat-inflasi-di-argentina-capai-117-8-selama-2024
M, Revo dan Rev. (2024, 7 Maret). 6 Fakta Mengerikan di Balik Krisis Argentina: Inflasi - Utang Melonjak. Diakses pada 10 Januari 2025 dari https://www.cnbcindonesia.com/research/20240316195509-128-522552/6-fakta-mengerikan-di-balik-krisis-argentina-inflasi--utang-melonjak
VOA Indonesia. (2023, 15 Desember). Warga Argentina Bersiap Hadapi Dampak Inflasi. Diakses pada 10 Januari 2025 dari https://www.voaindonesia.com/a/warga-argentina-bersiap-hadapi-dampak-inflasi/7398502.html
Manjur, Maria. (2024, 18 Maret). Nasib Argentina di Tengah Menjulangnya Tingkat Inflasi. Diakses pada 10 Januari 2025 dari https://kumparan.com/trisnamanjur79/nasib-argentina-di-tengah-menjulangnya-tingkat-inflasi-21TOVf1bOCU/1
Yashilva, Willy. (2024, 20 Maret). Argentina Hadapi Ketidakstabilan Politik Hingga Inflasi Mencapai 276,2%. Diakses pada 10 Januari 2025 dari https://goodstats.id/article/argentina-hadapi-ketidakstabilan-politik-hingga-inflasi-mencapai-250-sjIib
Kristi, Andre Kurniawa. (2025, 20 Januari). Hemat Pol-Polan, Javier Milei Sukses Bikin Argentina Kembali Surplus Setelah 14 Tahun. Diakses pada 10 Januari 2025 dari https://www.liputan6.com/hot/read/5888434/hemat-pol-polan-javier-milei-sukses-bikin-argentina-kembali-surplus-setelah-14-tahun
Prasisko, Yongky Gigih. (2025, 27 Januari). 4 Jurus Javier Milei Atasi Krisis Ekonomi Argentina, Pecar 24 Ribu Pegawai Pemerintah. Diakses pada 11 Januari 2025 dari https://www.brikolase.com/4-jurus-javier-milei-atasi-krisis-ekonomi-argentina-pecat-24-ribu-pegawai-pemerintah/
Americans For Prosperity. (2024, 16 Desember). Chainsaw economics: What can Argentina’s Milei teach us about beating inflation. Diakses pada 11 Januari 2025 dari https://americansforprosperity.org/blog/how-milei-cut-argentinas-inflation/amp/
Komentar
Posting Komentar